Senin, 05 Januari 2009

Sebuah keinginaN

"Keinginan merupakan awal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan"

Ungkapan diatas hanyalah terdiri dari sebuah kalimat yang dibangun oleh sembilan kata. Sederhana memang, namun dibalik kesederhanaannya terkandung makna yang begitu dalam. Dalam disini menurut penulis, entah menurut penbaca sekalian ....?

Setiap manusia selalu beraktivitas setiap hari. Tentunya dalam setiap aktivitas yang dilakukan, kita selalu ingin mencapai kesuksesan. Sukses merupakan kata kunci dalam pembicaraan ini, namun perlu dicatat mengapa kita harus sukses?

Setiap dari kita memiliki bakat dan potensi yang berbbeda-beda, namun dengan perbedaan itulah kita tidak mengetahui bakat apa yang kita miliki. Terdapat rahasia kecil (namun perlu diadakan penelitian lebih lanjut) bahwa sebenarnya bakat itu muncul dari keinginan yang menggebu-gebu. Seorang anak lelaki dalam permainan sepak bola akan dikatakan berbakat apabila ia piawai dalam memainkan bola dan mudah menguasai permainan bole tersebut dengan cepat. Anak lelaki tersebut dapat dengan mudah menguasai permainan sepak bola karena terdapat keinginan yang menggebu-gebu dalam dirinya untuk menguasai permainan sepak bola tersebut, apakah keinginannya untuk menjadi atlet bola yangn handal ataukah untuk menjadi pemain bola yang handal agar dikenal teman sepermainannya sebagai anak yang jago bermain bola.

Dengan keinginan yang kuat, seseorang akan rela berkorban apa saja untuk mewujudkan keinginan tersebut. Kita dapat mencontoh film kungfu panda, sang guru mengimingi makanan kepada sang panda agar ia rajin berlatih. Walau konyol, namun sang panda rajin berlatih hanya karena keinginannya yang kuat untuk dapat memakan makanan yang diimingi oleh sang guru.

Umpan keinginan seperti ini dapat kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari agar kita dapat menggunakan suatu keinginan yang menggebu-gebu untuk mencapai tujuan kita, apalagi jika keinginan tersebut untuk berhasil.........


Kisah seekor kupu-kupu

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.
Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin
akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah proses Alami yang di gariskan Allah SWT, untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Sumber : http://masenchipz.com

Mari kita renungkan kisah diatas, bahwa memang sesuatu yang didapatkan dengan merubah sesuatu yang telah diberikan Tuhan kepada kita.............kita akan mendapatkan akhir yang buruk yang tidak kita harapkan ........



Tiga Nasihat

Pada suatu hari, ada seseorang menangkap burung. Burung itu berkata kepadanya, Aku tak berguna bagimu sebagai tawanan. Lepaskan saja aku. Nanti aku beri kau tiga nasihat.

Si burung berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika berada dalam genggaman orang itu. Yang kedua akan diberikannya kalau ia sudah berada di cabang pohon dan yang ketiga ketika ia sudah mencapai puncak bukit.

Orang itu setuju, lalu ia meminta nasihat pertama. Kata burung itu, Kalau kau kehilangan sesuatu, meskipun engkau menghargainya seperti hidupmu sendiri, jangan menyesal.

Orang itu pun melepaskannya dan burung itu segera melompat ke dahan. Disampaikannya nasihat yang kedua, Jangan percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti.

Kemudian burung itu terbang ke puncak gunung. Dari sana ia berkata, Wahai manusia malang! Dalam diriku terdapat dua permata besar, kalau saja tadi kau membunuhku, kau akan memperolehnya. Orang itu sangat menyesal memikirkan kehilangannya, namun katanya, setidaknya, katakan padaku nasihat yang ketiga itu!

Si burung menjawab, Alangkah tololnya kau meminta nasihat ketiga sedangkan yang kedua pun belum kau renungkan sama sekali. Sudah kukatakan padaku agar jangan kecewa kalau kehilangan dan jangan mempercayai hal yang bertentangan dengan akal. Kini kau malah melakukan keduanya. Kau percaya pada hal yang tak masuk akal dan menyesali kehilanganmu. Aku pun tidak cukup besar untuk menyimpan dua permata besar! Kau tolol! Oleh karenanya kau harus tetap berada dalam keterbatasan yang disediakan bagi manusia.

(Catatan: Dalam lingkungan darwis, kisah ini dianggap sangat penting untuk mengakalkan fikiran siswa sufi, menyiapkannya menghadapi pengalaman yang tidak boleh dicapai dengan cara-cara biasa. Di samping penggunaannya sehari-hari di kalangan sufi, kisah ini terdapat juga dalam karya klasik Rumi, Matsnawi. Kisah ini juga ditonjolkan dalam Kitab Ketuhanan karya Fariduddin Aththar, salah seorang guru Rumi. Kedua tokoh sufi itu hidup pada abad ketiga belas.)

artik
sumber : http://teladan.awardspace.com

Minggu, 04 Januari 2009

Kecelakaan di Taman Safari Indonesia

"Mohon untuk menyebarluaskan ke teman dan orang terdekat anda, supaya lebih berhati-hati bila berkunjung Ke Taman safari Indonesia (TSI)"

Di bawah ini adalah pengalaman kami yang tidak akan kami lupakan seumur hidup karena amat berbahaya dan menyeramkan ketika berada di TSI.

Hari Minggu lalu (bertepatan Hari Pertama bulan puasa), kami berkunjung ke TSI dengan menggunakan Mobil Keluarga, 4 orang dewasa Dan 2 anak kecil dengan tujuan refreshing, melihat binatang yang belum pernah kami lihat secara langsung dari dekat terutama yang besar dan liar atau berbahaya.

Belum lama kami berada di TSI, kira-kira 10 menit, mobil kami
memasuki area binatang yang bukan binatang buas (kijang, banteng dll), tiba-tiba mobil kami mogok dan meski sudah mencoba untuk merestart beberapa kali, tetapi mesin sama sekali tidak bisa di hidupkan kembali.

Kami pikir mungkin cipratan air telah menyebabkan Mobil kami mogok saat baru saja melewati genangan air seperti sungai kecil di TSI.

Meskipun ragu-ragu, karena tidak terlihat Ada petugas TSI di dekat situ, akhirnya paman saya turun untuk membuka kap mesin.

Kami tidak membunyikan klakson karena takut mengganggu binatang di TSI.
Kami pikir, area ini adalah area yang aman, bukan area binatang buas, jadi kami berusaha tenang menunggu di dalam mobil sambil ngobrol.

Namun tiba-tiba kami terkejut ketika melihat seekor singa yang entah dari mana datangnya sudah berada di
Belakang Mobil kami Dan berjalan ke arah depan Mobil dimana paman kami berada.

Lalu… Entah kenapa kami semua seperti terhipnotis melihat singa itu mendekati paman kami yang asyik
Mencari kerusakan Mobil Dan tidak tahu dengan kedatangan singa itu.

Kami benar-benar hanya terpaku melihat singa itu tanpa berusaha untuk memberitahu paman Ada bahaya yang
Datang.

Dan..?? Bertepatan paman menutup kap mesin…. Ketika itu pula singa sudah berada tepat dibelakang tubuh paman saya, sehingga tampak sangat jelas oleh kami dari dalam mobil bagaimana sangat dekatnya singa terhadap paman,

Dan..
Saat itu pula singa itu langsung mencolek bahu paman saya seraya berkata,
“‘kagak usah takut …
Gua lagi puasa …..
Kenapa mobilnya …
Mogok ya…..’ ???”

(ddeeeuuuu.. bacanya serius amat, mas, mbak, bung, cuyyyy! hahahahahahahhaa

Sumber : www.gemintang.com